Meminta Tolong dengan Jujur, Pasti Lebih Mujur

Manusia makhluk sosial. Manusia memerlukan bantuan orang lain. Kita diharapkan peduli pada sesama insan. Itu inti pelajaran budi pekerti yang kita dapatkan sejak dini.

Tuntunan norma agama dan kesusilaan mengajak kita untuk siap sedia menolong orang lain. Akan tetapi, pengalaman hidup membuktikan, ada orang yang meminta tolong namun tidak jujur dan tidak bijaksana.

Beberapa contoh ketidakjujuran dan ketidakbijaksanaan ketika meminta tolong adalah:

1. Meminta tolong meskipun bisa melakukannya sendiri, namun malas

Kemalasan membuat kita lemah, bahkan bisa mengorbankan orang lain. Hanya karena malas, kita bisa memperdaya orang lain untuk membantu kita.

Waktu dan tenaga orang lain tersita hanya untuk membantu kita yang ternyata hanya suka bermalas-malasan. Duh!

2. Meminta tolong orang lain melebihi kemampuannya untuk menolong

Kita bisa saja berlebihan ketika meminta tolong orang lain melebihi kemampuannya untuk menolong.
Umpama, tetangga kita yang hidupnya pas-pasan, namun tetap kita pinjami uang dengan alasan kita sedang perlu segera. Ini jelas tidak bijaksana.

Atau, meminta tolong pasangan yang baru saja pulang bekerja dan merasa lelah. Orang yang lelah tidak boleh kita paksa untuk memberikan bantuan.

Meminta tolong dengan jujur, pasti lebih mujur dan manjur

Ada cerita tentang seorang petani yang suka berbohong kala meminta bantuan teman-temannya. Ia kerap mengatakan, ada ular menggigit kakinya. Padahal, tidak begitu faktanya.

Ketika seekor ular berbisa mematuk si petani, ia berteriak minta tolong. Akan tetapi, tidak ada orang yang mau menolongnya. Mereka mengira, ia berbohong lagi ketika meminta tolong.

Hikmah kisah ini, kita diajak meminta tolong dengan jujur. Orang yang meminta tolong dengan jujur dan bijaksana pasti lebih mujur.

Ada beberapa kiat meminta tolong dengan jujur agar mujur:
1. Katakan alasan sebenarnya mengapa kita meminta tolong
Lebih baik jujur mengatakan alasan sebenarnya mengapa kita meminta bantuan pada orang lain.
Bukankah orang lain juga akan lebih mengerti dan memaklumi ketika kita sampaikan alasan dengan jujur? Daripada berbohong, lebih baik jujur, bukan? Juga dalam hal-hal sederhana, yang ternyata tidak sederhana.

2. Perhitungkan dengan cermat situasi orang yang kita mintai bantuan
Kita tidak boleh sembarangan meminta tolong. Kita perlu memperhatikan secara saksama situasi orang yang kita mintai pertolongan.

3. Minta tolong seperlunya saja, jangan “ngelunjak”
Dalam bahasa Jawa, ada peribahasa “Diwenehi ati, ngrogoh rempelo”. Artinya kurang lebih adalah orang yang sudah dibantu, namun tidak tahu diri.

Istilah lain, orang yang “ngelunjak” saat meminta sesuatu pada orang lain. Karena itu, mari hindari sikap meminta secara berlebihan alias “ngelunjak”.

Jangan lupa berterima kasih setelah mendapatkan bantuan. Juga jangan terlalu mudah sakit hati kalau permintaan tolong kita belum atau tidak diterima orang lain. Biasa saja. Setiap orang punya prioritas dalam hidup.

Salam kebaikan. Erbe untuk Inspirasianakita.com

Facebook Comments